CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR PART2

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR PART2, Hasrat-Bispak38 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, saat dia lagi tunggu anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyongan maka dia gak dapat menentang waktu digeret ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo tidak aneh kembali dengan area penyelidikan. Dia beberapa kali sudah harus duduk di dalam ruang begitu, berunding buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia jadi belum mengetahui siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, bahkan juga dia lantas mengaku jika dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, kini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang umumnya gak sabaran serta berani menantang saat ini pilih mengkaji.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau lihat dia… Kau serta anak buahmu bisa menggunakan ia menjadi layanan uang keamanan seperti yang umum kau kerjakan. "

Embusan cerutu cuba mengenai muka Margo. Orang ini luar biasa, berpikir Margo… dia berbicara musuh yang jauh semakin kuat ketimbang dirinya sendiri.

"Anak buahku akan juga kerap ada seperti biasanya, memohon porsi darimu… dan kamu dapat antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah bekerja keras… kau harus mengatur sampai tamunya menjadi bertambah beberapa dari tempat lainnya, meski sebetulnya tiada kontribusimu lantas ia sudah tentu bakal menjadi bintang di sana… Sebarkan info, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya bertekad untuk bertanya… "Mengapa kau mau memusnahkan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya pada kamu?"

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya mau memusnahkan dianya sendiri, sampai kalau waktunya udah tiba… dia akan taat sepenuhnya pada diriku… Tetapi, seblum dia mendapat status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus merasai apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta membikin Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira memandang kalaupun Margo menjadi pucat sehabis terima telephone itu… serta Mira tidak pernah menyaksikan Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menepis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simpel itu, akan tetapi hatinya sedikit suka lantaran dia dapat mengompori Margo untuk membinasakan Sani. Dia tidak akan perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Perbincangan barusan bikin Margo sangatlah takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentu saat ini Mira telah berikan badannya pada kamu selaku bayaran buat merusak Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau akan mengerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima lokasimu… silahkan siksa Sani, cabuli mati-matian, tetapi janganlah sampai ia mati… Kau bisa mengajak Mira, agar ia ikut juga menganiaya Sani buat menumpahkan sakit hatinya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang berbelanja sayur, cuma kenakan tank hebat serta celana pendek, tidak begitu mencermati Mira yang tiba dekatinya. Dia memandang wanita itu persis seperti dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bergaya ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia tengah tak ingin berbasa-basi. Bahkan juga sesungguhnya dia sendiri tidak memiliki kawan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam pertemanan. Yang dia pengin melakukan semata-mata buka pahanya lebar-lebar, dan biarkan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara optimal.

"Sani… saya pengin minta bantuan sekejap, saya pengen mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… wajar banyak penyuka godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, tetapi Mira membekuk lengannya serta menariknya ke arah tempat yang lumayan sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau mengikut cara Mira menjurus gang yang ia mengerti sebagai sisi terkejam di Kalirotan, dan tidaklah ada satu juga PSK yang cukup sehat buat menjual diri di dalam tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Sewaktu si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membikin si gadis mengerjap karena silau. Serta waktu dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira lantas mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang gak diperkira oleh Sani bikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membuat Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira duduki perut Sani, dan dengan serampangan memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang menyengaja menginginkan paras Sani tinggalkan sisa di muka mulus si bekas polwan. Pada mulanya Sani pilih pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Tapi instingnya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian mendapatkan kemungkinan, Sani lekas memberi perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat tidak etis, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan jenis perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… type berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Malahan lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak bertanding bagaikan orang polwan. Dia saat ini cuma berhadapan menurut insting survival… serta ini cukup mencengangkan Margo, yang berharap bila pelacur yang paling menjadi perhatian ini punyai keterampilan bertanding yang dapat bikin si perwira takjub. Tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang tampak jika Mira mulai kerepotan. Sani sendiri mulai terlihat kembali pada model berlaganya yang dahulu.

Margo memberinya pertanda terhadap seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira membantai muka Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis memandang muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah dan megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang serta ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang keras menyudahi cara Mira.

Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengesah meredam sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR PART2

Saat ini Margo sendiri yang membantai Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya untuk berikan pelajaran pada Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan busana. Tetapi saat ini dia harus pikirkan dianya sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya yang lainnya. Dia coba merayap menjauh, akan tetapi sebuah kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti merayu tiap-tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Dan terlebih lubang elok yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapatkan kepuasan sama, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan tidak membebaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu mengusung bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, pertanda jika sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan masih yang ditahan tertelungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terekspos bebas didepan lelaki bajingan yang terus perlakukan banyak buruh sex komersil seperti onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih lantaran tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyediakan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya sewaktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya kian kuat waktu Margo menyuruh anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan dan seruan memohon ampun Sani benar-benar gak digubris oleh Margo yang seolah melepas kebencian yang ditahannya sekian lama ini. Saat lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cidera babatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sesenang hati menohokkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak karena babatan sabuk yang berulang kali di situ. Sani cuma dapat menggelinjang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis lantaran keringat si kepala preman membikin perih bilur dan cedera di badannya. Sani cuma menggeletar mencegah perih sewaktu selanjutnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga usai sewaktu ke-10 anak buahnya lekas masuk Sani yang cuman dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak menuju pribadi badan di pojok lain gudang itu. Figur Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya kelihatan patah serta dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya memang kejam… tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih yang bernafas meskipun cuma kadang-kadang.

"Saya telah molorangmu, Mira… namun kamu melawan aku…." tuturnya sembari bangun, menarik samping kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira ibarat menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman untukmu," tuturnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat mewadahi 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget sebab paparan matahari membikin Mira menciut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan begitu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah saat badannya diangkat Margo serta disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tapi dia tidak akan bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat rasakan kesakitan tanpa ada dapat melaksanakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang menyelesaikan Sani. Dua penis anak buahnya sedang menggebuk anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis didesak mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… orang anak buahnya lagi membabat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan sangatlah kasar. Margo melihat menjurus kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang menyaksikan mimik muka banyak kepercayaannya yang tidak mengetahui takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima area yang gak lama  ikuti tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi group yang paling ditakutkan, yang mustahil kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu hampiri pribadi yang tengah kembalikan pistol yang barusan menghabiskan nyawa Margo ke sarungnya.

"Lokasi udah ditangkap, seluruhnya intimidasi telah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu menggangguk dan pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya bercakap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit dan terasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia menyaksikan kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berpindah menjaga badannya, mengembalikan semuanya cedera. Mereka dan beberapa dokter berusaha dengan segenap tenaga buat kembalikan keadaan Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Sewaktu Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta melihat refleksi dirinya sendiri di cermin, dia terpesona. Tidak ada satu cacat lantas yang tidak dibenahi, sampai sejumlah bekas cedera di badannya baru terlihat kalaupun menjadi perhatian dari amat dekat. Lalu, dokter yang menjaganya ada serta berucap,

"Selamat Nona, tidak lama lagi anda sudah dapat pulang."

Sani kembali terdiam… Ke mana dia akan pulang? Dengan letoi Sani makan makanan rumah sakit serta minum obat yang dikasihkan kepadanya. Serta tidak tahu kenapa dia berasa sangatlah letih…. begitu sangat letih…

"Dipan ini jadi tambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis sendu, tangis berbahagia….

1 tahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi tengah melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, tentang penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil amat memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia beberapa client saat ini jadi kepunyaannya, maka ia semakin luar biasa dalam berkuasa dibalik monitor biarpun ia sekarang sudah pensiun. Tidak kenapa akhiri karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak sampai bintang; toh mereka-mereka yang memiliki bintang di pundak dapat ia pegang setiap waktu, lantaran semuanya kartu ada pada tangannya. Tahun yang kemarin Ryoko divonis mudah, cuman 1 tahun penjara. Memanglah tersebut hukuman maksimum buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah melalui saat hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama