CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak38 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Peristiwa baru saja udah membinasakan kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas kejadian Ryoko tuntas, Sani memang balik ke sana. Tetapi ia cuma mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan komentar dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran udah dikeluarkan, Anda telah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini banyak barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak berada di tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Jika tidak ada kebutuhan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tak dapat menanyakan selanjutnya sebab sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Sehabis lembaga serta keluarga, Bambang Harjadi juga sudah matikannya. Tak ada kembali manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara goyah dan jiwa terbuncang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak kelihatan di tengah-tengah siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Walaupun penjahat, malahan Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastilah arah, dan hujan masih tetap turun dengan deras. Sani tidak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Beberapa kali ia tergelincir, serta terciprat sewaktu kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seseorang pengendara motor ada pada sampingnya, serta berbicara padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR

Sesaat Sani termangu. Lantas ia memilih untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang ketujuan senja.


Saat malam…


"Pirsawan. Afair penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan membuka kembali fase baru sewaktu beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang dikira diaktori JP, pelaku polwan itu.  Meskipun begitu Kepolisian mengatakan video itu tidak ada hubungan dengan kasus ini dan bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri dikenali sudah distop secara tidak hormat lantaran bisa dibuktikan lakukan pelanggaran code etik…" Tayangan info malam lagi menyiarkan beberapa hal yang menikam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah laki laki.


Semua sedang ada dalam satu warung kecil di wilayah lusuh, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur sebab ia sendiri telah tak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh saya ada videonya yang berada di tivi itu loh!" dahsyat seseorang lelaki di dekat Sani. "Aku diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen melihat gak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberi komentar saru menyaksikan selingan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung sampai malam dan menyiram warung itu.


"Eh Non, pengin turut tonton film heboh gak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka dari itu Sani dapat lihat video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Seorang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak dapat menentang waktu dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan sejumlah poto Sani saat lagi menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih di saat penangkapan di dermaga, dan beberapa foto berawal dari penyidikan Savitri. Misal Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia wajar sangsi dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai muka Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya malahan tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak jelas, tidak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Sama persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Aku pengin tutup!" kata seorang, kelihatannya pemilik warung. "Marilah bayar, tak boleh pada ngutang! Lu di membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, gua kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Namun bila saya bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Niat lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek menjajakan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun aku terlebih dulu yang gunakan ia. Saya kagak pengen sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang di situ mengenyahkan semuanya yang ada pada atas meja, lalu membawa badan Sani serta meletakkannya terlentang di atas meja, disediakan menjadi tempat pemuasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semua ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang udah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… gak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani sekedar dapat berbicara putus-putus. Ia belum menyaksikan siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga sampai tidak gunakan busana begini. Marilah, bangun, pakai pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu pakai kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar dalam vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terlintas insiden-kejadian sama saat masih menyaru, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani sekarang dapat lihat ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani ke arah belakang warung, di situ ada WC jongkok simple yang kotor dengan ember serta gayung. Meredam jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.


"Ujarnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini ucapnya kamu pengin cari kerja."


Sani cukup kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memperjelas, sekalian menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Betul pengin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak serta menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Bising benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seseorang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan pakaian kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses mendapatkan kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka ragam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau beberapa macam wangi-wangian murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, mengobral belahan dada serta paha, tapi kesan-kesan murahan tak dapat lenyap. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu memakai blus tanpa lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran kelihatan. Walau riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, parasnya masih tetap lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak pilih ia. Sang bapak menunjuk Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul terasa gak punyai harga diri kembali selepas dibikin malu di mata khalayak, dicoret, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh satu kelompok begundal kelas teri di saat mabok. Karena itu ia lantas tidak berpikiran beberapa macam waktu Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak berasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia selainnya sama dengan yang didakwakan penjuru dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah lokasi yang patut buatnya, di mana seluruhnya orang didalamnya gak mempunyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum serta menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti tersebut kehidupan Sani saat ini, hakekatnya sama dengan kerjanya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak repot membawa berbicara atau bergaul sang bapak, dia lekas melepaskan baju laki laki hidung belang itu, setelah itu menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan selanjutnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah waktu bekerja buat Ryoko tidak lenyap. Setelah membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, dan terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul mujur mendapatkan service kelas atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tidak memikir gunakan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dirinya sendiri, tidak perduli dampak hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar pendapat, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya selalu tegang. Mereka lalu ubah status jadi misionaris, serta sang bapak memacunya cukuplah lama, barangkali 20 menit, sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani dongkol. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan digunakan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pun, walaupun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Tetapi kerjaannya belum tuntas. Kecantikan alami Sani udah bikin banyak lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Serta baru-baru ini Sani bangun serta memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat perlawanannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah orang pada mereka yang kayaknya pimpinan sekelompok tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat buat menantang, selangkangannya masih perih sehabis digempur penis bandot tua konsumen awal mulanya, serta dia memanglah gak ingin kembali menantang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN BAHENOL MENJADI PELACUR

Lututnya lumayan sakit karena terbentur semen kasar, serta perih saat dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu betul-betul tak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor dan berbau kepunyaannya ke mulut cantik si gadis yang sekarang terselak, dan usaha baiknya buat memberi kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya buat memberinya service terbaik. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai mengitari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu kalaupun beberapa preman itu betul-betul gak bayar satu rupiah juga buat nikmati badan eloknya! Andaikata Sani tahu jika Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada karena mesti melepaskan bintangnya jadi gaji uang keamanan yang teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terbendung wanita itu sejalan badannya yang diberlakukan ibarat binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat saat dia masuk ke kamar serta memandang Sani terlentang tak sadar diri tidak memiliki daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani jabatan sebagai pelacur kelas teri. kecantikannya gak redup, juga kenggunannya kian terpancar meskipun dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias amat menor untuk mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, sampai hampir tidak bermake-up justru membutanya jadi sangatlah anggun, dan mengakibatkan banyak lelaki yang mengidamkan servis dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan membikin konsumen setianya demikian menyenangi dirinya sendiri. Serta demikian keseluruhan servis yang diberi Sani sampai beberapa konsumennya tidak akan mengenali kalaupun si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti secara umum banyak pelacur yang sangat sering layani laki laki, Sani juga mulai berasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bersandiwara buat bikin banyak tamunya terasa bagaikan laki laki dahsyat.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Walaupun faktanya apabila bukan lantaran obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 sampai 5 menit jadi banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta waktu 5 bulan itu, ketenaran yang didapat Sani mulai membuat seorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Karena sebelumnya Sani hadir dirinya-lah bintang di semua kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada bagian Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo perlahan akan tetapi dengan suara tegas.


"Saya gak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung bagaikan anak kecil yang pengin jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, walaupun sesungguhnya dia bisa menerka wanita yang mana dikatakan Mira, lantaran dia sendiri udah berulangkali mencicip kehangatan dan service keseluruhan si gadis yang diberi dengan cuma-cuma selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud sewaktu tanpa dengan jijik serta risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama