CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK


CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK, Hasrat-Bispak38 Namaku Ari (nama fiktif), saya ialah orang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur jadi orang nerd yang tidak pernah mempedulikan wanita alias tidak ingin menjelimet dengan yang bernama kekasihan, akan tetapi hasrat seksku yang gak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang mempunyai badan-tubuh memikat, pada akhirnya tiap-tiap hal semacam itu terjadi saya cuman dapat coli di rumahku sembari memikirkan dapat ngentot sama mereka. Saya punya kontol yang kemungkinan cukup menyenangkan buatku ialah sejauh 17 cm, gendut dan berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia merupakan bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah karena tak ada yang pas ucapnya, Awalan dia mengajarkan di kelasku, dia tidak menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi kerudung serta gamis panjangnya, akan tetapi kian ke sini saya miliki fantasi spesifik yakni dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana tekniknya ya agar dapat rasakann badan beliau ini, saya mendapat buah pikiran untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, kendati pun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi sekurang-kurangnya bisa menyaksikan mukanya yang terus tak ingin jika dijepret, siang hari ini saya lalu lancarkan gagasan itu, besok harinya saya ambil rekaman itu serta saya memandang dosen yang kumaksud tengah masturbasi memakai sebuah dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari dengan tujuan untuk menggrebek beliau, waktu area dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa nada,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika akan merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya tampak kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya terus di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia nampak cemas, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin beberapa buku di sini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau kelihatan pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini mempunyai gairah besar pula ya" jawabku rileks, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu meminta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar tetapi ibu harus taatin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terekspos kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "telah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku sebab begitu halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah gak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya untuk melihat memandang kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia persoalan bernafas dan buka mulutnya, dengan bergas ku tambahkan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya tidak pengin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, lihat saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya langsung ambil camera yang tergolek di meja beliau serta merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan akan berang karena dia sadar saya merekamnya, akan tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhenti, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki dan paha mulusnya


dia gak gunakan legging mestinya akhwat lain, dia cuma gunakan cd memiliki motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya dan kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih yang sangat dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, selesai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tapi dia masih tetap menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya bisa merekam aktivitas eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu memohon..sshh" tuturnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya dengan tujuan untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sejenak kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, menyaksikan dia mendampratku dengan keras

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK

saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, menyaksikannya bertambah mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkaitan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang dari sejak barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,kelihatan darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, kerudung lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar nada telephone yang kutebak itu merupakan telephone seluler milik dia, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya berasa jika saya punyai suatu buah pikiran edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, kelihatan dia jalan membungkuk bertopang pada lututnya, saya masih memacu memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku biar saya hentikan pacuanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya dan berujar "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian lagi memaksakan jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung mencapai mobile phonenya dengan status menungging bertopang di meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera tadi ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia langsung mengangkut telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara lembut untuk berikan keasyikan buatnya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker telpon selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah karena saya gak menyudahi pecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" ujarnya. Mengenal telephone itu udah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengin ngapain kamu disana? !" Ujarnya kuatir, lantaran kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak ketimbang yang pertama, maka membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


selesai suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memicu hasrat barusan, hijab panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas memanfaatkan busanaku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapakah bila tidak pingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari selesai insiden pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yaitu salah seorang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa disapa "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu kenakan cadar panjang diikuti gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari ialah beberapa waktu selesai saya merasakan petaka pemerkosaan yang tengah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya harus pulang cukup malam kira-kira jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan ini hari. Lantaran telah termasuk tengah malam, jadi bis yang membawa dosen telah tak bekerja kembali, jadi saya menentukan untuk pulang memakai bis transkota, kumenunggu kira-kira 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya tiba sebuah bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak perhatikan jika bis itu dipenuhi akan laki laki, serta cuman sedikit ada wanita, tetapi sebab saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri buat memakai bus itu, saya tak memperoleh bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama